1. Epilepsi pada otak tengah N.III dapat terkena demikian juga jaras pupilomotor yang terkena adalah jaras dimana N.okulomotor keluar dari batang otak. Pupil menjadi kurang bereaksi terhadap cahaya dan akomodasi,terdapat gangguan bola mata, ptosis danukuran pupil cenderung mid-dilatasi
2.Gangguan pada jaras eferen pupilomotor Jaras eferen yang terkena adalah antara fraktus optikus danNc.Edinger Westphal. Ada 3 sindroma yang penting, yaitu:
a. Pupil Argyll Robertson, terjadi pada pasien dengan sifilis tertier yang mengenai susunan saraf pusat. Gejala:
-Pupil besar, sering ireguler
-Tidak bereaksi terhadap cahaya tetapi bereaksi terhadap akomodasi
-Sering disertai iris atrofi Pemeriksaan tambahan Fluorescent Treponemal Antibody Absorbtion Test (FTA-ABS).
b. Sindroma Parinaud’s dorsal midbrain. Kelainan terletak pada jaras eferen pupilomotor di pretektal setelah meninggalkan traktus optikus>
Gejala:
-Diameter pupil besar
-Reaksi cahaya kurang baik tetapi respon akomodasi baik
-Hipgaze paralisis, convergence retraction nystagmus, skew deviation hd retraction Etiologi tumor pineal, stroke, multiple sklerosis, hidrosefalus
c. Gangguan jaras eferen pupil pretektal Lesi pretektal sering u nilateral atau bilateral tetapi satu sisi lebih terkena dari yang lain. Kelainan respons pupil seperti lesi pada traktus optikus
3.Lesi pada saraf parasimpatetik
a.Kelumpuhan N.okulomotor bersamaan dengan saraf parasimpatetik. Gejala gangguan pupil (pupil midralis, reflek cahaya terganggu) disertai ptosis dan terbatasnya gerakan bola mata. Bila kelumpuhan sempurna, ukuran pupil tergantung sepenuhnya stimulan simpatik Etiologi hernia unkus, meningitis basalis b.Midriasis oleh sebab trauma Trauma dapat merusak m.sfinneger pupillae dan midriasis, pada awalnya dapat terjadi miosis. Sering terjadi bersamaan dengan trauma kapitis, sehingga sering salah diagnosa sebagai herniasi otak.
c.Midrialis farmakologik Gejala pupil dilatasi dan gangguan reaksi terhadap cahaya dan akomodasi. Dengan pemberian Pilocarpine 0,5% -1%, konstriksi pupil minimal, sedang pada parese N.III dan Pupil tenik dengan pemberian pilocarpine terjadi konstriksi pupil.
d. Pupil tonik (Adie’s sindroma) Terjadi respon cahaya yang terganggu dan respons akomodasi yang normal dandilatasi yang lambat setelah akomodasi. Terjadi 70% pada wanita, unilateral pada 80% kasus, 4% kasus dapat menjadi bilateral. Pada stadium awal pupil dilatasi dansangat reaktif. Pada slit lamp dapat terlihat beberapa segmen sfineter berkonstriksi, dengan refiksasi pada penglihatan jauh dan redilatasi pupil yang lambat. Anisokor dapat terlihat pada respon akomodasi, dimana pupil yang tonik, setelah upaya akomodasi, fokus ulang terhadap penglihatan jauh dapat terhambat. Dapat terjadi fotofobi, reflek KPR/APR yang menurun, reflek tendon dalam terganggu. Pupil tonik sangat sensitif terhadap parasimpatomimetik topikal (methacholie 2,5%, pilocarpine). Konstriksi pupil lebih hebat pada pupil tonik dibandingkan mata normal dan dapat mengakibatkan nyeri karena spasme M.siliaris Pada pemeriksaan ganglion siliaris terdapat pengurangan jumlah sel ganglion. Etiologi tidak diketahui. Beberapa kondisi yang menyebabkan pupil tonik antara lain, herpes zooster, varicella arteri, tis tempotralis, sifilis.
0 comments:
Post a Comment